Senin, 01 November 2010

sajak-sajak Lutvi Heryantor (NDBB)

SENDU BISU

Diraut mu sering terlihat duka
Tak seperti malam ini
Ini kali pertama
Terlihat maha duka betahta,
Menggantung di wajah mu,
Sendu

Kau di jendela kamarmu atas
Sementara aku berdiri di bawah, menengadah
Melepas pandang dalam bimbang ke arah wajah tak lepas
Tampak sayu dan mata mu basah

Galau menderu menyerang dengan tanya
Mengapa?

Tak berapa lama
Air matamu jatuh membentur di muka
Ruang-ruang hati jadi gemetar dibuatnya
Aku tak bisa berkata apa-apa
Kau juga

Memandang ku sesaat,
Sebelum akhirnya kau tutup jendela kamar itu rapat
Dan berlalu

Yogyakarta, 21 November 2009